Tuesday, 03.19.2024, 11:39 AM
Main Registration Login
Welcome, Guest ยท RSS
Site menu
Tag Board
Our poll
Bagaimana Kondisi Website ini
Total of answers: 19
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Login form
 
Main » 2010 » October » 13 » BONGKAANA TAO
10:09 AM
BONGKAANA TAO
Secara harfiah, Bongkaana Tao berarti membongkar tahun. Acara tersebut merupakan pesta panen dan ritual menolak bala (bahaya. Akan ada upacara melabuhkan sesajen ke lautan sambil berdoa agar segala bencana bisa lenyap dan hilang di lautan lepas. Ada dua maksud digelarnya acara tersebut. Pertama adalah ungkapan rasa syukur atas rezeki yang dicurahkan Allah kepada warga sekitar. Kedua adalah memanjatkan doa agar dijauhkan dari segala bahaya dan sial yang bisa datang sewaktu-waktu. Jadi Bongkaana Tao artinya menutup masa panen dengan penuh suka cita sambil berharap agar tahun berikutnya lebih mendatangkan rezeki dan pengharapan.Sesajennya berbentuk perahu dan di haluan terdapat kayu berbentuk kepala buaya, sedangkan di bagian buritan atau belakang perahu sesajen tersebut, terdapat patung ekor buaya. Menurut hikayat, dahulu di dasar sumur itu berdiam seekor buaya yang sakti sehingga sumur itu dianggap keramat. Hingga satu saat, buaya tersebut lenyap kemudian ada warga yang seakan mendapatkan wangsit agar setiap tahun diadakan ritual di sumur tersebut agar membuang sial dan mendoakan semua warga agar selalu bahagia dan bertambah rezekinya. Warga yang mendapatkan wangsit itu, selanjutnya menjadi pemimpin doa. Hingga bertahun setelah dia meninggal, posisinya akan digantikan oleh keturunannya.

Isis sesajen biasanya berupa makanan khas Buton seperti lapa-lapa, telur, dan aneka lauk-pauk. Setelah itu, seorang moji datang membawa tempat dupa, kemudian acara itu dimulai. Mereka lalu membakar dupa di kemenyan lalu sama-sama berdoa. Doa disampaikan dalam bahasa Arab dan diselingi dengan bahasa Indonesia. Saya mendengar beberapa kalimat yang diucapkan seperti jamaliyah, jalaliyah, yang kesemuanya adalah manifestasi sifat-sifat Tuhan. Kata tersebut sering diucapkan mereka yang mendalami tasawuf dan tarekat.

Usai berdoa, mereka lalu mengusung sesajen tersebut, kemudian membawanya ke laut. Mereka lalu berjalan menuju ke dekat lapangan tempat pekande-kandea, lalu ke dekat laut dan melepaskan perahu sesajen tersebut secara bersama-sama.



sumber : great buton
Views: 786 | Added by: gafar | Tags: Sejarah Buton | Rating: 0.0/0
Total comments: 2
2 admin  
0
@ amon :

setahu saya tidak bertentangan dengan aqidah islamiah karena semua kegiatan tersebut tetap memegang teguh pada prinsip aqidah dimana setiap doa dan permohonan dipanjatkan kepada sang khalik Tuhan Pemilik Aalam Semesta. Apalagi bahwa di buton terkenal sebagai kota syufi


1 amon  
0
SLamat Malam mas......
mas, saya mw bertany,,,,
apakah tradisi ini bertentangan atau menyimpang dengan aqidah islam?? mengapa??

Name *:
Email *:
Code *:
Copyright MyCorp © 2024
Search
Calendar
«  October 2010  »
SuMoTuWeThFrSa
     12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31
Entries archive
Site Temanq
  • Gafar
  • Pengunjung

    website counters
    SEO Stats powered by MyPagerank.Net
    IKLAN
    Create a free website with uCoz